berbait lagu tertulis bersenandung
entah apa maksud dan maknanya
bernyanyi, terus bernyanyi di kotak hati
bergayut ranting jiwa, terpanggang kisah nyata
mengabu debu berlembar usang kerontang
namun suara itu, setia menggema di dada
tak terhingga harga nada-nadanya
bait itu masih terlantun
terdengar sampai relung kaca peradabanku
mencoba meneteskan setitik demi setitik butiran air
batu tetap saja batu, tidakah dia mengerti?
pada bait itu, aku kembali pulang ke rumah
pada bait itu, ku titipkan seluas samudra bernamakan kerinduan
pada bait itu, kukecup kemesraan berpeluk angan
pada bait itu, butiran air tertumpah tak terelakan
merdu sekali ketika bernyanyi asal tak mendayu
desahan memanja ada di dalamnya
lirih menyebut janji hampir terabaikan
ah pada bait itu, dia selalu saja memanjakanku
Cirebon, November 2008
pada setahun yang lalu, untuk seseorang yang di ujung pulau
Tidak ada komentar:
Posting Komentar